CEGAH PENGETAP KEMBALI BEROPERASI, KAPOLSEK PLOTING PERSONILNYA DI SEJUMLAH SPBU DAN AWASI PELAKSANAAN DISTRIBUSI BBM
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah hukum Polsek Samarinda Seberang diduga sering kehabisan stok Bahan Bakar Minyak (BBM). Jika tersedia, antrian warga untuk mendapatkannya pun memanjang. Akhirnya, BBM seperti pertalite dan solar seolah-olah langka diperoleh. Sulitnya mendapat BBM bersibsidi disinyalir oleh warga karena ulah pengetap, pedagang tak resmi BBM bersubsidi.
Sementara informasi yang didapat dari pihak Pertamina bahwa kelangkaan BBM di SPBU akibat panic buying atau belanja berlebihan karena rasa panik untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM). Karena stok BBM untuk SPBU reguler dalam keadaan aman dan tersedia.
Menyikapi fenomena yang ada, Kapolsek Samarinda Seberang Kompol Anton Saman, SH, MM tentunya tidak hanya berpangku tangan mengahadapi kenyataan dilapangan.
Melalui pembagian tugas yang langsung dibawah komando beliau, Jum'at (22/07/22) personil kembali ditempatkan pada seluruh lokasi SPBU yang tentunya terbagi beberapa shift, baik itu pada pagi, siang dan malam hari.
Hal ini dilakukan untuk memantau langsung kegiatan pada SPBU tersebut disamping mengawasi adanya spekulan maupun pengetap hingga penimbun yang muncul berlagak seperti masyarakat biasa.
Kompol Anton mengatakan,"bahwa terkait antrian, dirinya telah menugaskan jajaran untuk mengawasi kegiatan operasional SPBU dan akan menindak tegas para penimbun maupun pegawai SPBU yang ikut melakukan penyimpangan terhadap BBM sedangkan untuk masyarakat, beliau juga mengingatkan untuk bijak dalam penggunaan BBM, jangan sampai dibeli kemudian diniagakan kembali demi keuntungan pribadi semata, karena itu akan merugikan masyarakat lainnya,” katanya.
Harapan saya, tutur Kapolsek,"Bila masyarakat menemukan kejanggalan ataupun penyimpangan terhadap BBM, silahkan lapor, bisa langsung ke saya (seraya memberikan no telp beliau) maupun datang ke Polsek Samarinda Seberang. Kita tidak akan main-main karena ini sudah sangat meresahkan masyarakat ".